Bisnis Rental Mobil Mewah Sungguh Beresiko Besar


Informasi terbaru Bisnis Rental Mobil Mewah Sungguh Beresiko Besar

Bisnis rental mobil mewah memiliki dua segmen pasar, korporat dan ritel. Keduanya memiliki tipikal yang sangat berbeda dari sisi pengguna.

Di Jakarta, sejauh ini belum ada yang menyewakan mobil merek Ferrari karena bagi sang pemilik memiliki kendaraan merek tersebut merupakan kebanggaan. Di Bali, Ferrari disewakan Rp3 juta per jam kebanyakan diminati oleh pasangan yang melangsungkan pernikahan. Perusahaan-memilih menyewa kendaraan mewah bagi para direksinya sebagai bentuk efisiensi anggaran, lagi pula masa jabatan direksi biasanya diperbaharui setiap 1 hingga 2 tahun, sementara direksi baru tidak mau menggunakan mobil bekas pakai direksi sebelumnya.

Sebanyak 95% dari total penyewa korporat biasanya mengambil masa durasi setahun dengan pembayaran setiap bulan atau 2 bulan sekali. Tarif sewa bervariasi bergantung pada jenis dan tipe kendaraannya juga. Meskipun terkesan menggiurkan, tingkat risiko bisnis ini cukup tinggi, karena harga jual mobil mewah bekas turun tajam dibandingkan dengan harga belinya, sementara tidak ada perusahaan yang mau menyewa mobil yang sudah pernah dipakai direksi atau perusahaan lain, semua harus baru.

Mobil seharga Rp700 juta biasanya baru bisa mencapai skala ekonomis jika disewakan selama 2 tahun. Sebagai langkah pengamanan, dalam perjanjian peminjaman ada poin jika peminjam mengembalikan di tengah masa kontrak, dia akan terkena penalti yang besarnya bisa mencapai 25% dari harga mobil.

Tidak ada yang mau menyewa mobil bekas pakai meskipun baru sebulan digunakan. Dijual tangan kedua pun harganya cenderung jatuh karena segmen kelas atas anti membeli mobil bekas. Mereka masyarakat kelas maunya baru. Sehingga mobil mewah bekas pakai akhirnya diserap oleh kelas menengah, tentu saja harganya menyesuaikan daya beli mereka

Sumber รข€" batavise

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Tinggalkan komentar anda tentang Bisnis Rental Mobil Mewah Sungguh Beresiko Besar

0 komentar:

Posting Komentar